Dorong menjadi Guru Penggerak, Tanoto Foundation Latih Fasilitator Daerah Pembelajaran Jarak Jauh yang Bermakna

Dorong menjadi Guru Penggerak, Tanoto Foundation Latih Fasilitator Daerah Pembelajaran Jarak Jauh yang Bermakna

Dorong Struktur Materi dalam Pembelajaran Daring selama Masa Belajar Di Rumah

Banyumas – Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation mitra Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam peningkatan kualitas pendidikan, mulai melatih fasilitator daerah di Banyumas materi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi covid 19. Pelatihan yang bertajuk training of trainer pembelajaran jarak jauh bagi fasilitator daerah mitra ini dilakukan agar tujuan pendidikan tetap tercapai meskipun dilakukan dengan jarak jauh.

“Kita semua dipaksa untuk mengubah cara kerja kita, diantaranya cara belajar mengajar di sekolah yang awalnya face to face menjadi daring atau jarak jauh.  Tidak ada pilihan lain kecuali jalan ini. Karena itu, Faktor-faktor penyebab kegagalan utama dalam pembelajaran daring harus diminimasilir dan sangat diperhatikan. Diantaranya yaitu faktor interaksi dan struktur materi yang belum sistematis dan terukur.” ungkap Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah Dr Nurkolis MM dalam teleconference menggunakan webex pagi tadi, Senin (13/4).

Nurkolis menyebutkan, menurut hasil survei yang telah dia baca, penggunaan gadget oleh anak-anak saat ini telah mencapai 95%, sehingga kemungkinan tidak ada kendala dalam pelaksanaan pembelajaran online ini ke depannya.

Oleh karena itu, melalui pelatihan PJJ ini fasilitator dari program PINTAR akan dilatih mulai dari hal dasar yaitu berbagai platform yang mendukung program, faktor pengelola dan audiens yaitu guru dan siswa, etika dalam teleconference, penugasan yang menggunakan unsur (MIKIR) Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi serta bagaimana membuat materi yang terstruktur namun sesuai dengan arahan dari kementerian pendidikan diantaranya mengarah pada lifeskill dan topik pencegahan penyebaran Covid 19.

“Menurut pelatihan, tingkat kegagalan pembelajatan online yang paling tinggi adalah 80% dan paling rendah 20%. Hal ini terjadi karena faktor-faktor di atas tidak diperhatikan.  Yang kedua,  yang paling penting proses interaksi. Selama ini interaksinya face to face. Bagaimana sekarang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran online ini menjadi sangat penting. Interaksi ini akan menunjukkan angagement siswanya terhadap proses pembelajaran online. Di interaksi inilah yang menetukan keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran online,” ujar doktor bidang manajemen pendidikan ini.

Teacher School and Training Specialist Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah, Saiful Huda Shodiq mengungkapkan bahwa Pelatihan PJJ ini bukan hanya untuk kepentingan darurat saat pandemic saat ini, namun, ke depan program juga akan menyusun pengembangan dan proses pendampingan ke sekolah Mitra juga dengan menggunakan pendekatan online.

“Pelatihan ini kita bagi dua tahap, pada hari ini unit yang dilatihkan berupa panduan guru untuk pengembangan pembelajaran jarak jauh, kemudian, manajemen kelas jarak jauh, pendampingan Lesson Study jarak jauh dan pendampingan kepala sekolah jarak jauh. Pada hari Kamis nanti, akan lebihi fokus mengaplikasikan aplikasi kobotolbox untuk laporan pendampingan,” jelasnya.

Saiful menjelaskan, Asumsi  4 unit dalam TOT membekali Fasda untuk mendampingi guru ketika lesson study, termasuk Fasda Manajemen sekolah. Selain kemampuan guru aspek IT, tetap dibutuhkan kemampuan guru dalam pengembangan pembelajaran aktif MIKiR, sehingga SMS atau WA pun bisa terlaksana pembelajaran yang bermakna dan berkualitas, bisa berbasis aktivitas ataupun tematik.

“Khusus untuk SMP, tematik lintas Mapel menjadi salah satu contoh agar satu aktivitas mencakup kompetensi lintas Mapel. Meskipun pembelajaran jarak jauh, namun peserta dilatih, pemodelan dan praktik langsung menggunakan berbagai aplikasi dan juga menyusun materi yang menarik untuk dikembangkan dalam pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.

Pelatihan ini dilakukan selama sehari, diikuti oleh 32 fasilitataor daerah PINTAR Tanoto Foundation dari lintas jenjang. Setelah dilatih, mereka akan mendapingi sekolah-sekolah mitra agar tetap bisa memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna walaupun sedang belajar dirumah.

Keterangan gambar:

Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah Dr Nurkolis MM dalam teleconference menggunakan webex Senin (13/4).(es-13042020/tanoto-foundation)

Related Posts

Komentar