ToT Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM
Dewasa ini perkembangan pembangunan disektor pendidikan di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup nyata, khususnya disisi perbaikan akses pendidikan serta peningkatan kualitas pelayanannya. Namun demikian masih terjadi disparitas yang cukup mencolok terhadap pelayanan pendidikan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia.
Berangkat dari hal tersebut untuk memperbaiki peningkatan akses layanan dan kualitas pendidikan khususnya bidang pendidikan dasar, Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan pengukuran dan analisis terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) atas pelayanan pendidikan yang sudah dilakukan. Standar Pelayanan Minimal adalah salah satu tolak ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar di sekolah/madrasah. Penerapan SPM dimaksudkan untuk menjamin akses dan mutu bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dari pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ukuran yang ditetapkan pemerintah.
Banyumas merupakan salah satu dari 110 kabupaten/kota terpilih yang menjadi sasaran penilaian SPM berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Bekaitan dengan tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mengadakan Training of Trainer Pengukuran dan Analisis Pencapaian SPM untuk Fasilitator Daerah bagi Pengawas SD/MI dan SMP/MTs serta tim teknis lintas sektoral yang melibatkan Bappeda, DPPKAD dan Setda Kabupaten Banyumas.
Pelatihan yang berlangsung di Baturraden 6-7 Oktober 2015 ini dilaksanakan atas bantuan dana hibah Uni Eropa melalui Asian Development Bank (ADB).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Purwadi Santoso dalam sambutannya mengatakan bahwa salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan pengukuran analisis SPM pada satuan pendidikan khususnya yang ada di Banyumas.
“Melalui ToT ini peserta diharapkan mampu menganalisis pencapaian indikator SPM, menghitung biaya pemenuhan dan menjelaskan mekanisme pengintegrasian SPM Dikdas dalam perencanaan dan penganggaran daerah” papar Waryadi selaku nara sumber dari Dirjen Dikdas Kemdikbud. “SPM dirancang sebagai tahapan awal untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan dan standar lainnya”, tambahnya.
Menurut Pengawas SD UPK Ajibarang Riyanto mengatakan bahwa kegiatan ToT ini dapat membekali pengawas sebagai fasilitator untuk meningkatkan kapasitas Kepala Sekolah dalam memahami dan melaksanakan pengertian SPM di satuan pendidikan. "Waktunya untuk materi ini akan lebih ideal jika dilaksanakan selama 3 (tiga) hari " sambungnya.
Tindak lanjut setelah kegiatan ini adalah pelatihan kepada semua Kepala Sekolah SD/MI dan SMP/MTs yang dititikberatkan pada penghitungan Indikator Pencapaian SPM Dikdas.
(sunarto-dindik bms)