Tak ada Cuti dan WFH bagi Guru selama Nataru
Sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan Menteri Dalam Negeri melalui Inmendagri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas meniadakan Cuti dan Work From Home (WFH) bagu guru ASN maupun non ASN.
“Tidak ada cuti (libur) bagi Guru ASN/Non ASN di Kabupaten Banyumas selama libur Natal dan Tahun Baru’, ucap Irawati Kepala Dindik Kabupaten Banyumas.
Diuraikan lebih lanjut bahwasanya selama Nataru, guru tidak diperbolehkan untuk bepergian ke luar kota serta tidak boleh ambil ambil cuti dalam rentang 24 Desember hingga 2 Januari 2022
Hal tersebut ditegaskan saat memberikan sambutan evaluasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang dihadiri oleh Tim Gugus Tugas Covid-19, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Koordinator Korwilcam, Pengawas Sekolah, Penilik, Himpaudi dan sejumlah undangan di Gedung Gurinda Sarwa Mandala, Senin (6 Desember 2021).
Evaluasi pelaksanaan PTM di Kabupaten Banyumas hingga saat ini sudah memasuki tahap ke-7 sejak dimulai pada bulan September lalu. Sebanyak 157 dari 160 SMP telah melaksanakan PTM Terbatas, sejumlah 811 SD telah seratus persen melaksanakan PTM dengan prokes ketat. Demikian juga dengan jenjang PAUD yang sudah melaksanakan tatap muka meski baru 30 persen dari 1237 lembaga yang ada. Sedangkan bagi yang belum melaksanakan PTM, satuan pendidikan tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring)
Hadir dalam kegiatan evaluasi ini Sekertaris Daerah Kabupaten Banyumas Wahyu Budi Saptono yang menekankan pentingnya protokol kesehatan baik bagi guru, siswa maupun warga sekolah.
“Penggunaan masker meski berdampak pada (menurunnya) kualitas pembelajaran, namun sekarang itu adalah pilihan yang harus kita ambil demi keselamatan bersama”, ungkap Wahyu Budi Saptono.
Dalam kesempatan ini pula, tim Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Didi Rudwianto menekannya pentingnya prokes di sekolah selamat PTM.
“Yang perlu kita semua waspadai adalah lingkungan di sekitar sekolah, ruang antar jemput yang terbatas, saat ketika anak-anak kita pulang dalam perjalanan dari sekolah”, ujar Didi.
Lebih lanjut Didi Rudwianto berharap kepada pada guru agar bisa menciptakan kegiatan belajar mengajar semenarik mungkin agar tidak membosankan bagi para siswa, terlebih sudah sekian lama kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.
“Buat pembelajaran semenarik mungkin, ciptakan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional para anak didik kita, didik jugalah mereka sebagai agen perubahan dalam lingkungan keluarga dalam penegakan protokol kesehatan”, pungkasnya (es-06122021)