Komitmen Pj Bupati dalam Penanganan Anak Putus Sekolah
Banyak faktor penyebab siswa putus sekolah, diantaranya adalah keadaan ekonomi, kurangnya perhatian orang tua, minat siswa terhadap sekolah, motivasi belajar siswa, lingkungan pertemanan yang buruk serta faktor disabilitas.
Pemerintah Kabupaten Banyumas menyatakan komitmennya pada tahun 2024 ini tidak ada lagi anak putus sekolah.
Dalam kunjungannya, Selasa (27 Februari 2024) ke tempat tinggal Nurhayati (16 tahun), salah satu anak putus sekolah karena keterbatan ekonomi serta disabilitas mental di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro, S.STP, M.Si menyatakan komitmennya agar Nurhayati agar tetap bisa bersekolah.
Nurhayati, anak ke-2 dari Tarno seorang buruh tani menempati rumah (menumpang) saudara sepupu dengan kondisi semi permanen mengalami disabilitas mental.
“Jika berpikir keras yang mengakibatkan anak pusing maka akan kambuh epilepsinya,” ujar Tarno.
Atas kondisi ini Pj Bupati menyatakan kesiapannya untuk membantu kesulitan yang tengah dihadapi Nurhayati baik dari sisi pengobatan, ekonomi hingga alat transportasi ke sekolah.
Camat Kebasen Wahyu Adhi Fibrianto, S.STP menyambut baik adanya gerakan ini karena tidak dapat dipungkiri masih terdapat anak putus sekolah di setiap kecamatan di Kabupaten Banyumas. (sunarto/muryanti-28022024)