Hasil tidak akan Menghianati Proses
Berbekal dengan metode pembelajaran yang inovatif, sebanyak 5 (lima) siswa dari SMP Al Irsyad Al Islamiyyah berhasil mendominasi perolehan nilai UN tertinggi tahun Pelajaran 2017/2018.
“Ini adalah buah dari metode pembelajaran yang kami terapkan di sekolah dalam beberapa tahun, sehingga setidaknya dalam 2 tahun terakhir kami bisa meraih predikat nilai rata-rata UN di tiga besar Kabupaten,” sambut Nandi Mulyadi mantan kepala SMP Al Irsyad Purwokerto saat memberikan testimoni dihadapan Kepala SMP negeri dan swasta se-Kabupaten Banyumas di gedung Gurinda, Rabu (5/9/2018).
Tahun Pelajaran 2017/2018 SMP Al Irsyad Purwokerto berhasil menempati peringkat terbaik ke-2 setelah SMPN 2 Purwokerto perolehan nilai rerata UN dengan nilai 81,05 terpaut 2.75 di bawah SMPN 2 Purwokerto.
Menurut Nandi, tidak ada korelasinya antara biaya yang mahal dengan capaian nilai Ujian Nasional.
“Kami sampaikan bahwa sama sekali tidak ada korelasinya antara biaya yang mahal dengan hasil UN, itu diraih karena kami menerapkan sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif, pada prinsipnya hasil tidak akan menghianati sebuah proses” tegas Nandi.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs. Purwadi Santoso, M.Hum memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Sekolah serta siswa berprestasi atas capaian nilai terbaik Ujian Nasional.
Untuk kategori sekolah penghargaan diberikan kepada SMPN 2 Purwokerto sebagai peraih peringkat Terbaik I nilai rerata Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018. Peringkat terbaik II diraih oleh SMP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, dan tempat ketiga diduduki oleh SMPN 8 Purwokerto.
Jumlah nilai rerata atas 4 (empat) mapel Ujian Nasional yang diraih oleh SMPN 2 Purwokerto yakni 335,20. SMP Al Irsyad Al Islamiyyah yang menduduki peringkat ke-2 meraih poin 324,20 dan SMPN 8 Purwokerto yang berhak meraih peringkat ke-3 memperoleh jumlah poin rerata 314,55.
Sekolah peraih nilai terbaik I, II, dan III masing-masing berhak atas uang penghargaan sebesar Rp 5 juta, Rp 3juta dan Rp 2 juta.
Untuk kategori individu siswa, Inaz Avriliana dari SMP Al Irsyad Al Islamiyyah meraih peringkat tertinggi dengan poin 387,50 dan berhak atas uang pembinaan senilai Rp 2,5 juta, tempat kedua diraih oleh Lasya Al Imani Fielsa Wastam dari Al Irsyad dengan poin 384 dan tempat ketiga diraih oleh Sabrina Azadirach Putri juga dari SMP Al Irsyad yang memiliki poin 383.5. Keduanya berhak atas uang pembinaan Rp 2 juta dan Rp 1,5 juta.
Peringkat ke-4 dan 5 atau Harapan I ditempati oleh Nur Andina Dewi Fajarianto dari SMPN 8 Purwokerto dan Alya Rahmasari dari Al Irsyad dengan nilai sama 379.5 berhak atas piagam dan uang pembinaan masing-masing Rp 750.000,-
Harapan 2 dan 3 diduduki oleh Miftah Gita Bhagaskara dari SMP Al Irsyad dan Andhika Dwi Novitasari dari SMPN 3 Purwokerto
Inaz Avriliana siswa peraih nilai tertinggi berhasil mendapatkan point sempurna (100) untuk mapel bahasa indonesia dan matematika.
“Tidak ada mata pelajaran yang paling saya sukai, semua saya anggap sama, kebetulan 2 mapel tesebut dapat nilai 100. Untuk metode belajarpun saya tidak sampai larut malam karena jam sekolah juga hingga sore hari, konsultasi ke guru diluar jam sekolah pun sering dilakukan dan tidak bayar,” urai Inaz.
Berkenan dengan UN Kemdikbud menekankan bahwa integritas ujian nasional sebagai yang utama, meski tidak mengesampingkan perolehan nilai ujian, artinya Kemendikbud menaruh kepercayaan kepada Sekolah dan Madrasah terkait pelaksanaan Ujian Nasional meski tidak menjadi penentu kelulusan.(sunarto-05092018)