Buka Bimtek Dapodik,  Wamendikdasmen : Siapa yang Pegang Data Akurat, Dialah Pemenangnya

Buka Bimtek Dapodik, Wamendikdasmen : Siapa yang Pegang Data Akurat, Dialah Pemenangnya

Jakarta (16 Juli 2025) – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk Satuan Pendidikan Vokasi Non Formal. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Hotel Pullman Jakarta Central Park, diikuti oleh para pejabat struktural dan operator Dapodik dari 70 kabupaten/kota yang berasal dari tiga provinsi: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Bimtek ini menjadi ruang strategis dalam memperkuat kapasitas pengelolaan data satuan pendidikan vokasi non formal, khususnya dalam mendukung validitas data Dapodik sebagai basis evaluasi dan perencanaan pendidikan nasional.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat, Ph.D. Dalam sambutannya, Wamendikdasmen menekankan bahwa Dapodik bukan sekadar kumpulan angka, tetapi merupakan instrumen penting untuk monitoring dan pengambilan kebijakan baik di tingkat daerah maupun pusat.

“Pentingnya sebuah data, termasuk Dapodik, sebagai sarana evaluasi dan monitoring baik bagi daerah maupun pemerintah pusat, menjadikan Dapodik sebagai sesuatu yang kritis dan strategis,” tegas Prof. Atip.

“Data yang disajikan harus benar-benar valid. Begitu besar keuntungan ekonomi yang bisa diperoleh dari sebuah data,” tambahnya.

Kehadiran Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Kurniasih Mufidayati, M.Si., turut memberikan penguatan terhadap peran pendidikan vokasi, terutama pada jalur non formal, dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengentasan permasalahan pendidikan.

“Pendidikan vokasi ini merupakan salah satu ujung tombak pendidikan, tidak hanya mencerdaskan tapi juga memberdayakan,” ungkap Dr. Kurniasih dalam arahannya.

Lebih jauh, Bimtek ini juga menyoroti pentingnya pemutakhiran data Dapodik dalam menangani permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS). Pendidikan non formal dinilai memiliki potensi besar sebagai solusi alternatif, selama didukung dengan data yang akurat dan terintegrasi.

“Dapodik memberikan gambaran utuh satuan pendidikan, asalkan data diinput dengan benar. Siapa yang bisa mengolah data dengan akurat, maka dialah yang akan menjadi pemenang,” pungkas Wamendikdasmen.

Melalui kegiatan ini, diharapkan satuan pendidikan vokasi non formal semakin siap dalam menyajikan data yang berkualitas sebagai dasar pengambilan kebijakan, serta mampu mendorong pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.(sunarto-17072025)

Related Posts

Komentar