Pelatihan Jurus Tunggal Pencak Silat bagi Guru PJOK: Meningkatkan Keterampilan dan Pengajaran Seni Bela Diri di Sekolah
Pencak silat, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, tidak hanya terkenal sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk karakter dan mental yang kuat. Di Indonesia, pencak silat sudah menjadi bagian dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di sekolah-sekolah. Bagi guru PJOK, memiliki keterampilan dalam mengajarkan pencak silat, terutama jurus tunggal, adalah hal yang sangat penting untuk memberikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Kabupaten Banyumas yang sudah pernah memperoleh Juara 1 Nasional pada Cabang Pencak Silat Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tentunya tidak ingin kehilangan prestasi tersebut. Sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Pelatihan Pencak Silat Jurus Tunggal bagi guru Penjasorkes SMP Negeri dan Swasta Kabupaten Banyumas.
Senin (11/11/2024) bertempat di Aula SMP Negeri 5 Purwokerto, kegiatan tersebut di buka oleh Kasi Kurikulum SMP, Riyadi Setyarsono, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa, "Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas selalu berupaya memajukan pendidikan di Kabupaten Banyumas. Tidak hanya dari segi kecerdasan yang bersifat non fisik, tapi peningkatan pada kegiatan fisikpun di fasilitasi oleh Dinas Pendidikan, salah satunya dengan adanya kegiatan pelatihan pencaksilat bagi guru Penjasorkes tersebut”.
Jurus tunggal dalam pencak silat merupakan serangkaian gerakan yang dilakukan secara individual dan memiliki tujuan untuk melatih keseimbangan, kelincahan, kekuatan, dan ketepatan. Jurus ini sering kali digunakan sebagai dasar dalam mempelajari teknik-teknik pencak silat lebih lanjut. Gerakan dalam jurus tunggal mencakup kombinasi langkah, serangan, dan pertahanan yang dilakukan secara teratur dan terstruktur.
Jurus tunggal tidak hanya mengajarkan teknik fisik, tetapi juga mengembangkan fokus mental, kedisiplinan, serta rasa percaya diri pada pelakunya. Di kalangan siswa, pelatihan jurus tunggal pencak silat dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dan keterampilan sosial mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs. Joko Wiyono, M.Si yang hadir pada sesi praktek pencak silat menyampaikan dalam arahannya, bahwa kegiatan pelatihan ini dalam rangka mengkayakan referensi dan wawasan bagi guru penjasorkes, guru penjasorkes harus mampu, minimal mengetahui setiap cabang olahraga termasuk pencak silat.
Kedepannya beliau mentargetkan akan mengadakan gelaran Pencak Silat Jurus Tunggal dengan 2.000 peserta dari sekolah.
Melalui pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan, diharapkan guru PJOK dapat menjadi agen perubahan yang memfasilitasi pengembangan potensi fisik dan mental siswa dalam pendidikan jasmani, serta menumbuhkan kecintaan terhadap pencak silat sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.