Menuju Korwilcam Dindik Wangon yang Bersublimasi, Bertranformas
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten (Dindik) Banyumas mengadakan pembinaan bagi semua ASN di Tingkat Sekolah Dasar se Korwilcam Wangon pada hari Selasa, 28 Mei 2024 dengan tema “ Menuju Korwilcam Wangon yang Bersublimasi, Bertrasformasi, dan Berprestasi , bertempat di Aula Graha Wiyata Korwilcam Dindik Wangon, Banyumas, Jawa Tengah.
Kegiatan pembinaan ini diikuti oeh 345 orang yang terdiri dari PNS 184 dan P3K 161 orang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kinerja ASN baik PNS maupun P3K.
Para peserta pembinaan begitu antusias memperhatikan apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Dengan keramahan, bahasa yang mudah dipahami, dan pembawaan yang energik Ka Dinas menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan Korwilcam, K3S, Kepala Sekolah (KS), PNS dan P3K.
Menurut Ka Dinas guru harus mengedepankan adab dari pada sekedar kepintaran. Murid yang beradab lebih baik dari anak yang pintar.
"Kabupaten Banyumas adalah Kabupaten yang sangat peduli dengan guru. Salah satu Indikatornya adalah kita paling banyak mengangkat P3K se Indonesia. Banyumas terbanyak se Jawa Tengah.Tahun ini telah mengangkat 527 tenaga guru ditambah tenaga non guru 156. Banyumas ini luar biasa. Kita termasuk kabupaten/kota yang diijinkan pertama kali untuk melakukan ATT (Alih Tempat Tugas) bagi guru P3K karena kita telah mengajukan surat pada Dirjen.dan diijinkan," Ujarnya.
"Bahwa panjang dan tidaknya menjadi P3K adalah adanya penilaian dari KS. KS adalah representasi Ka Dinas di sekolah. KS diharapkan melaporkan kepada Korwilam, Korwilcam adalah represetasi Kadin di Kecamatan. Jadi Yang memberi nilai P3K dan memberikan narasi adalah para Kepala SD. Tidak semua orang bisa menjadi P3K , maka harus disyukuri karena banayak orang yang ingin menjadi P3K. Kedisipinan itu bagian yang sangat penting untuk menguatkan ASN. Seragam baju guru , ketentuannya harus jelas.kalau ID Card harus selalu dipakai, ya harus dipakai agar mudah dikenali. ASN juga harus kembali ke peraturan menpan tentang hak dan kewajiban ASN," urainya.
Ka Dinas menyampaikan bahwa Korwilcam harus melakukan dua hal yaitu :
- Selalu minta info laporan dari KS tentang kinerga guru di wilayahnya untuk dipetakan, nanti akan dilakukan pemetaan dan penataan ulang yang tujuannya agar transfer of learning yang ada di sekolah bisa berjalan dengan baik dan guru adalah profesi yg mulia.
- Korwil melakukan penilaian kepada P3K setiap tahun dan dilaporkan, buat form yg sifatnya digital. K3S melaporkan ke Korwilcam.
Dalam kesempatan ini Ka Dinas juga memberikan reward kepada guru yang kurang 3 bulan akan pensiun. Ini berarti guru tersebut internalisasi nilai keguruannya sudah melekat. Dan semoga bisa menjadi teladan bagi ASN yang masih muda.
Kadinas menambahkan bahwa di era trasformasi guru harus menjadi teman curhat anak anak. Agar tidak selalu curhat padaa medsos yang tidak jelas. Menurutnya tantangan saat ini adalah nilai sosiometrik berkurang karena anak sibuk dengan gadget dan menjadi anak yang malas bergerak. Wali kelas harus mengerti keadaan muridnya. Begitu datang harus menyapa siswa. Tanyakan hal hal yang menyangkut kebiasaan anak di rumah.Gunakan kesempatan misalnya pembelajaran dengan cara bergerak
"Ka Dinas berpesan bahwa P3K tidak usah minder dengan PNS. Juga tidak boleh berlebihan. PNS tidak usah merasa hebat dari P3K karena substansinya sama. Kuncinya adalah skill tekhnis yang ada di lapangan. 2/3 syurga adalah guru. P3K dan PNS sama," lanjutnya
Ka Dinas minta agar guru dapat mengajar tepat waktu karena kita akan diminta pertanggunjawaban kelak. Kepala Sekolah juga harus bisa menggunakan semua organ yang ada di sekolahnya. Bendahara BOS idengan baik. Kita menggunakan potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan yang penting proporsional dan profesional dalam penggunaanya. Tata Kelola keuangan harus bagus.
Ka Dinas Minta dengan hormat agar P3K yang baru KS nya mengadakan orientasi mengajar walaupun P3K tersebut sudah punya pengalaman tapi paling tidak bisa untuk pegangan dan harus bisa menyesuaiakan dengan sekolahnya. Guru harus bisa menyesuiakan dengan Kepala Sekolah. dan harus bisa menempatkan diri sebaik baaknya. Kepala Sekolah juga bisa menjadi coach bagi gurunya disamping sebagai leader.
Kadinas juag menitipkan pesan kepada para peserta :
- Pastikan iklim pembelajaran yang ada di SD bisa berjalan denagn maksimal untuk dapat mengimplementasikan dan menguatkan Kmurikulu Merdeka menjadi hal yang wajib kita laksanakan. PMM harus bagus karena semua penilaian kinerja lewat platform pmm
- Bisa melakukan konsolidasi secara masif untuk menguatkan semua potensi yang ada di Wangon baik guru, siswa, maupun tenaga non gurunya. Wangon berkedudukan sebagai kota yang strategis.
Beberapa hal yang ditambahkan oleh Ka Dinas adalah bahwa rangka mengantisipasi permasalaan tentang kecelakaan BUS pariwisata, maka jika ada wali murid yang menghendaki wisata, maka sifatnya silakan dikelola oleh ortu, KS dan Guru berperan menjadi tamu,
Menurut Ka Dinas ,ada 4 hal penting yang harus dipastikan ketika mengadakan wisata yaitu :
- Itu hasil rapat wali murid
- Pastikan bironya berbadan hukum yang jelas dan berkedudukan di Banyumas
- Minta kepada bironya untuk ada surat kir bis layak pakai dan tahunnya tahun muda, pastikan sopirnya berstandar wisata bukan sopir langsungan
- Berkoordinasi dengan aparat setempat.
Dalam kesempatan ini , Eko Parmono, S.Pd. selaku Koordiator Korwilcam Wangon juga menyampaikan tentang kekurangan guru di beberapa sekolah. Telah diangkat menjadi P3K pada hari Senin sebanyak 4 orang . Keadaan ruang kelas Se Korwilcam Wangon ada 292 buah. Dalam kondisi baik banyak 212, rusak sedang 5, dan rusak berat 26 termasuk di SDN 1 Pengadegan rayapnya sangat banyak. Beliau juga menyampaikan bahwa disiplin itu berawal dari keterpaksaan, yang akhirnya menjadi kebiasaan dan selanjutnya menjadi budaya.
Ketua panitai penyelenggara pembinaan ASN Triyatno , Pd. mengucapkan terima kasih atas kehadiraan Bapak Drs. Joko Wiyono, dan kepada seluran Bapak Ibu guru yang sudah hadir. Belai menyampaikan tujuan acara pembinaan ASN ini di antaranya adalah sebagai upaya prevenif untuk meminimaalisir terjadinya pelanggaraan ASN di Kabupaten Banyumas terutama di Korwilcam Wangon, agar terwujud ASN yang professional dan berdedikasi tingi,serta meningkatnya kualitas kinerja pendidikan agar bisa menjamin tugas tugas Pendidikan dengan baik. (Musti Hayati/Sunarto)