
Buka Pelatihan Koding dan Kecerdasan Buatan, Kadindik : Ini Program Strategis Presiden
Banyumas – Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas resmi membuka Pelatihan Koding dan Kecerdasan Buatan (AI) bagi guru-guru Sekolah Dasar negeri dan swasta yang dimulai hari ini, Rabu (14 Mei 2025). Bertempat di gedung Gurinda Sarwa Mandala Dindik Banyumas, kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi program strategis Presiden yang selaras dengan kebijakan Kemendikdasmen dalam meningkatkan literasi digital di lingkungan pendidikan dasar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Joko Wiyono, M.Si., saat membuka acara, menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan teknologi, namun tetap memperhatikan nilai-nilai sosial. “Koding dan AI tidak boleh membuat guru mager (malas bergerak), tidak boleh menurunkan sosiometrik atau interaksi sosial antarguru maupun dengan siswa, dan jangan sampai menciptakan sikap individualistis,” tegasnya.
Pelatihan ini menghadirkan 8 (delapan) dosen ahli dari Universitas Telkom Purwokerto sebagai narasumber utama. Para peserta yang berjumlah 807 guru secara bertahap akan mengikuti rangkaian pelatihan intensif hingga tanggal 20 Mei 2025. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar pemrograman, pengenalan kecerdasan buatan, serta aplikasi praktis dalam pembelajaran.
Dr. Tenia Wahyuningrum, S.Kom., M.T., salah satu narasumber dari Universitas Telkom Purwokerto, menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini tidak hanya membekali guru dengan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI. “Kami ingin para guru mampu menanamkan kepada siswa bahwa AI adalah alat yang diciptakan, dikendalikan, dan dinilai oleh manusia. Mereka harus sadar akan dampak sosial dan moral dari teknologi yang mereka gunakan. Demikian juga dengan banyaknya berita di medsos, jangan kita telan mentah-mentah, harus benar-benar kita cek kebenarannya,” jelasnya.
"Merujuk rencana strategis Kemdikdasmen, tahun depan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artificial (KA) masuk pada penanaman fondasi atau pradasar. Mengingat kelas 5 dan 6 merupakan fase terakhir sebelum masuk ke jenjang SMP di mana nantinya ada mata pelajaran Informatika sebagai mata pelajaran wajib, elemen, materi, dan capaian belajar Koding dan KA harus mendukung pembelajaran di fase berikutnya," tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal bagi peningkatan kualitas pendidikan di Banyumas melalui integrasi teknologi yang bijak dan beretika. Para guru peserta pelatihan diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menyalurkan semangat pembelajaran digital kepada siswa di sekolah masing-masing, tanpa mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan dan kolaboratif yang menjadi fondasi pendidikan.(sunarto-14052025)