Ebeg Edukasi Semarakkan Hardiknas 2023
Sejumlah 240 siswa dari SMP Negeri 1 Lumbir suguhkan tarian ebeg atau kuda lumping usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Alun-alun Purwokerto, Selasa (2 Mei 2023).
Menurut Sutomo, M.Pd Kepala SMP Negeri 1 Lumbir, para siswa sudah dikenalkan dengan kesenian ebeg ini sejak awal karena dijadikan sebagai muatan lokal di sekolah.
“Untuk acara Hardiknas ini mereka berlatih sebanyak 3 (tiga) kali usai idul fitri, kami juga menyambut gembira atas rencana Bupati untuk menampilkan Ebeg ini dihadapan Gubernur Jawa Tengah yang akan berkunjung di Purwokerto tanggal 12 Mei mendatang”, kata Sutomo.
Penampilan Ebeg Edukasi yang diinisiasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono, M.Si ini disuguhkan di hadapan Bupati, Wabup, Sekda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Forkompimda dan para peserta upacara.
“Kami ingin menampilkan kesenian Ebeg yang kita namakan Ebeg Edukasi, dimana didalamnya mengandung falsafah yang sesuai dengan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)”, kata Joko Wiyono.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas bahwa Ebeg tidak selalu identik dengan mendem, namun didalamnya terdapat unsur budaya yang dibingkai dengan nilai kebhinnekaan.
Mendikbud dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Bupati Banyumas selaku Pembina Upacara menekankan bahwa gerakan Merdeka belajar yang saat ini tengah digalakkan menjadi sejarah baru dalam pendidikan di Indonesia
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim berpendapat, gerakan ini dinilai mampu membawa perubahan besar dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia selama tiga tahun terakhir.
"Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat," sambut Nadiem.
Saat ini, kata dia, anak-anak dapat belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mercka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri.
Dulu, kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya kini dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan. (sunarto-02052023)