Dindik Rebut Juara 1 Banyumas in Fashion 2019
Sejak batik ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) sebagai warisan budaya tak benda dunia asli Indonesia 2 Oktober 2009 lalu, industri batik berkembang dengan pesat. Bahkan generasi millenial kini sudah akrab dengan batik, tidak sebatas dipakai dilingkungan kerja, namun untuk aktifitas lain termasuk sekolah.
Dalam upaya melestarikan batik serta menyambut hari batik, Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar Banyumas in Fashion 2019 yang dilaksanakan di Pendopo Sipanji, Jum’at (1 November 2019). Kegiatan yang diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah, Kecamatan dan masyarakat Umum diawali Fashion Show yang diperagakan oleh perwakilan Dirjen Perdagangan RI beserta istri, Bupati Banyumas beserta istri, para asisten bupati dan pejabat Eselon II dilingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas yang tampil diurutan 17 mengambil tema batik Fashion of Ethnic, mengambil motif Sido luhur yang diciptakan oleh Ki Ageng henis, kakek dari panembahan Senopati pendiri Mataram.
Konon motif ini dibuat untuk anak keturunannya dengan harapan. Agar si pemakai dapat berhati serta berfikir luhur sehingga dapat berguna bagi masyarakat banyak. Tema dari motif Lurik ini juga mempunyai nama dan ciri khas yg unik sehingga selalu diminati banyak kalangan.
Menampilkan peraga Tri Setyo Hartanto dan Kristalinda Dyaswari, lenggak lenggok kedua karyawan Dindik ini berhasil memukai ratusan penonton dan dewan juri. Padu padan batik coklat muda, ekspresi wajah, body language dan ayunan langkah yang anggun berhasil mendapatkan point tertinggi.
“Alhamdulillah, kami berhasil mendapatkan juara setelah berlatih selama 3 (tiga) minggu,” ujar Kristalinda (24) yang punya hobby basket dan modelling ini.
“Alhamdulillah, terima kasih, kemenangan ini berkat latihan, kerja keras dan dukungan rekan-rekan Dinas Pendidikan,” sambut Irawati sesaat setelah pengumuman hasil lomba.(es-01112019)