Diklat Kurikulum 2013 bagi 300 Guru SD
Menindaklanjuti Surat Edaran Mendikbud 2013 Nomor:179342/MPK/KR/2014 tertanggal 5 Desember tentang pelaksanaan Kurikulum 2013, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mulai Sabtu, 20 Desember 2014 mengadakan pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013 sebagai persiapan jika diwaktu mendatang Kurikulum 2013 diberlakukan serentak.
Diklat yang diikuti oleh 300 Guru SD Negeri/swasta akan berlangsung selama 5 hari hingga 24 Desember 2014 bertempat di SMPN 3 Purwokerto.
Sejak merdeka Indonesia setidaknya kurikulum sudah berganti sebanyak sebelas kali. Kurikulum yang pernah dipergunakan antara lain: tahun 1947 disebut Rencana Pelajaran dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai. Tahun 1964 Rencana Pendidikan Dasar, tahun 1968 Kurikulum Sekolah Dasar, tahun 1974 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, dan tahun 1975 Kurikulum Sekolah Dasar.
Kemudian, tahun 1984 Kurikulum 1984, tahun 1994 Kurikulum 1994, tahun 1997 Revisi Kurikulum 1994, berikutnya tahun 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi, selanjutnya tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan tahun 2013 dengan Kurikulum 2013.
“Sampai saat ini Banyumas sudah menyelesaikan pelatihan Kurikulum 2013 terhadap 85% guru, baik guru kelas maupun bidang studi” sambut Purwadi Santoso Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. “Sisi pengadaan buku Kurikulum 2013 di sekolah, saat ini sudah terdistribusi sebanyak 75%” tambahnya.
Mendikbud Kabinet sebelumnya Muhammad Nuh menjelaskan, keunggulan Kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum KTSP. antara lain:
Pertama, jika menurut kurikulum KTSP mata pelajaran ditentukan dulu untuk menetapkan standar kompetensi lulusan, maka pada Kurikulum 2013 pola pikir tersebut dibalik.
Kedua, kurikulum baru 2013 memiliki pendekatan yang lebih utuh dengan berbasis pada kreativitas siswa. Kurikulum baru memenuhi tiga komponen utama pendidikan, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. "Ke depan, kreativitas yang menjadi andalan. Di Kurikulum 2013 ditekankan pada penguatan karakter," katanya.
Ketiga, pada kurikulum baru didesain berkesinambungan antara kompetensi yang ada di SD, SMP hingga SMA.
Namun pada pelaksanaannya dilapangan ada beberapa kendala seperti distribusi buku yang tidak sesuai jadwal, pelatihan guru yang belum selesai serta penilaian terhadap peserta didik yang dianggap cukup rumit bagi sebagian pendidik.
Kemdikbud saat ini telah menyelesaikan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah. Hasilnya akan dijadikan sebagai sebagai acuan untuk pengambilan kebijakan terhadap kurikulum yang hendak diberlakukan mendatang.
(sunarto-dindik bms)