Assesment Nasional Ukur Literasi dan Numerasi Peserta Didik

Assesment Nasional Ukur Literasi dan Numerasi Peserta Didik

Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud Ristek menyampaikan bahwa AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

AKM yang berlangsung dalam 2 (dua) gelombang secara umum berjalan lancar meski sempat terjadi kendala di beberapa sekolah. Peserta kegiatan tersebut berasal dari para siswa kelas 8 yang secara acak sejumlah 45 siswa pada masing-masing SMP.

Dalam pantauan Dinas Pendidikan, para siswa mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Mereka mengerjakan dengan maksimal, supaya mendapatkan hasil yang terbaik.

Kegiatan AKM tersebut dilaksanakan secara online/semi online dengan 2 (dua) gelombang, Senin-Selasa dan Rabu-Kamis (19-22 September) yang terbagi menjadi dua sesi dan sistem pengawasan silang.

Tri Sulandri, Proktor SMPN 9 Purwokerto menyampaikan bahwa kegiatan Assement yang diikutinya selama 2 (dua) hari berlangsung relatif lancar. Namun di tempat terpisah sempat terjadi gangguan koneksi ke server pusat.

Rohmatun Yuliani Proktor SMP Diponegoro 5 Wangon melaporkan sempat terjadi gangguan saat pelaksanaan hari ke-2 ANBK.

"Layar monitor chrome book blank putih dan 3 (tiga) client sempat tidak terkoneksi ke server, sehingga kami bersama tim teknis perbaiki hingga malam hari agar pada hari ke-2 bisa digunakan", ucap Yuliani.

"Akan kami jadwalkan ulang pada 28-29 September 2022 bagi 6 (enam) peserta didik yang tidak bisa menyelesaikan Assesment", tambahnya

Hal yang sama juga terjadi di SMP Karya Bakti Jatilawang dimana sejumlah peserta didik tidak bisa login ke laman Assesment.

"Ada total 15 siswa yang tidak bisa login ke server ANBK yang terbagi dalam 3 (tiga) sesi, sehingga akan kami jadwalkan ulang pada kesempatan berikutnya pada tanggal 28 September", ungkap Murniati.

Berbeda dengan Ujian Nasional, Asesmen Nasional instrument AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh siswa menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.

Hal tersebut bertujuan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten. Kompetensi yang diukur yaitu literasi dan numerasi dengan meninjau tiga aspek yaitu konten, proses kognitif, dan konteks. AKM sendiri memiliki bentuk soal yang terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.

(bast/tri sulandri/sunarto -22 September 2022)

Related Posts

Komentar