Pengajian Rutin Ramadhan
Hari ini, Jum’at 18 Juli 2014 segenap Karyawan/Karyawati Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mengikuti pengajian yang dilaksanakan di Masjid At Tahrim kompleks Dinas Pendidikan. Acara yang digelar rutin setiap Jum’at pagi selama bulan Ramadhan, kali ini menghadirkan Narasumber H. Tohar dari Kembaran Banyumas.
Mengambil tema ‘Peningkatan Iman melalui Al Qur’an’, H. Tohar mengingatkan akan pentingnya iman. taqwa, ilmu dan seni dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tauziahnya beliau juga mengingatkan beberapa point yang digarisbawahi kaitannya dengan datang dan perginya Bulan Ramadhan ini;
- Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
- Allah 'Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
“Pada jaman Rosulullah SAW, para sahabat sangat sedih ketika bulan Ramadhan hendak meninggalkannya, berbeda dengan saat ini dimana sebagian besar dari kita malah senang ketika akan segera tibanya hari Raya”, tambahnya sambil sedikit berkelakar.
Disinggung pula tentang beberapa konsep manusia. Konsep manusia dalam Al Quran, dinamakan dalam beberapa istilah ;
1. Al Basyar
Secara etimologi Basyar berarti kulit kepala, wajah, atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Penamaan ini menunjukkan makna bahwa secara biologis yang mendominasi manusia adalah pada kulitnya. Pada aspek ini terlihat perbedaan umum biologis manusia dengan hewan yang lebih didominasi oleh bulu atau rambut. Makna etimologis dapat dipahami bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum kebahagiaan dan sebagainya.
2. Al Insan
Insan dapat diartikan secara etimologis adalah harmonis, lemah lembut, tampak atau pelupa.
Kata insan digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raganya. Kata ini dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali. Di antaranya terdapat dalam surat an-Nisa’ ayat 28.
3. An-Nas
An-Nas dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55 surat. Dalam al-Qur’an keterangan yang jelas menunjukkan pada jenis keturunan nabi Adam as. kata an-Nas menunjuk manusia sebagai makhluk sosial dan kebanyakan digambarkan sebagai kelompok manusia tertentu yang sering melakukan mafsadah.
4. Bani Adam
Adam di dalam al-Qur’an mempunyai pengertian manusia dengan keturunannya yang mengandung pengertian basyar, insan dan an-nas. Kata Bani Adam lebih ditekankan pada aspek amaliah manusia, sekaligus pemberi arah ke mana dan dalam bentuk apa aktivitas itu dilakukan.
5. Manusia sebagai Kholifatullah
Allah berfirman kepada para malaikat ketika akan menciptakan Adam, ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi''. (Al-Baqarah:30). Banyak kaum muslimin yang keliru dalam memahami ayat ini, yakni sebagai wakil/pengganti Allah dalam mengurus bumi. Makna khalifah yang benar adalah kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun, dan generasi demi generasi, demikian penjelasan dalam ringkasan Tafsir Ibnu Katsier ''Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ''Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.'' Mereka berkata: ''Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?''. Tuhan berfirman: ''Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui''(Al-Baqarah:30).
Semoga kita dapat dipertemukan kembali pada Ramadhan berikutnya, Aamiin.