Sekolah Mitra PINTAR Tanoto Foundation Dilatih Pengelolaan Sekolah Efektif
Banyumas – Implementasi kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Tanoto Foundation mulai direalisasikan di tingkat sekolah dan madrasah. Sekolah dan madrasah mitra Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation mulai diberikan pelatihan untuk pengembangan sekolah. Pendekatan yang dilakukan PINTAR yaitu dengan cara pengembangan sekolah secara menyeluruh, artinya semua aspek dalam sekolah dikembangkan.
“Dua hari ini, kita akan melatih kepala sekolah terlebih dahulu. Karena kepala sekolah memiki peran sangat penting dalam manajerial sekolah. Setelah itu bertahap, kepala sekolah dan guru, baru kepala sekolah, guru dan komite. Harapannya dengan melatih semua komponen utama sekolah, perubahan positif di sekolah akan berlangsung secara terstruktur dan masif,” kata Koordinator Tanoto Foundation Jawa Tengah Dr. Nurkolis, MM. di sela acara Pelatihan Praktik Yang Baik Modul I Manajemen Berbasis Sekolah dan Budaya Baca di Hotel Wisata Niaga Purwokerto, Banyumas, Rabu (22/1).
Nurkolis menjelaskan, selama dua hari peserta dilatih untuk memahami, menganalisis, dan mengembangkan pembelajaran aktif, budaya baca, manajemen berbasis sekolah, pemantauan sekolah dan bagaimana mendokumentasikan praktik yang baik. Strategi yang digunakan dalam Modul 1 PINTAR ini adalah berbasis praktik. Perbandingannya adalah 70 persen praktik dan 30 persen teori, sehingga peserta akan lebih banyak menggali potensi sesuai konteks lembaganya sendiri.
“Mereka lebih banyak mendiskusikan pengembangan sekolah. Peserta akan saling berbagi, saling memberi masukan dan saling memikirkan program pengembangan sekolah dipandu oleh fasilitator daerah yang telah dilatih sebelumnya. Dalam kegiatan ini tujuannya semakin banyak pihak yang terlibat untuk memikirkan pengembangan sekolah. Bukan hanya dari internal sekolah. Karena itu dibuat perencanaan jangka pendek dan panjang dengan melibatkan potensi lingkungan sekolah. Sehingga terbentuk sekolah yang berbasis transparan, akuntabel, dan partisipatif menuju sekolah yang efektif,” jelas Nurkolis.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati, S.E, saat membuka acara menceritakan bagaimana ikut pelatihan bagi pelatih (training of trainer) di Semarang beberapa waktu yang lalu. Secara langsung dia melihat bahwa pelatihan dapat mengaktifkan semua peserta. Ada diskusi kelompok, interaksi, literasi, dan presentasi, semuanya akan sangat baik jika diterapkan di sekolah.
"Saya berharap praktik baik yang telah dilatihkan nanti bisa dikembangkan tidak hanya di sekolah mitra, tetapi semua sekolah SD dan SMP di Banyumas juga bisa menerapkan. Yang dilatihkan PINTAR Tanoto Foundation ini semuanya sesuai dan selaras dengan apa yang disampaikan Menteri Pendidikan," tegas Irawati.
Kegiatan dua hari ini diikuti oleh 29 sekolah piloting yang dipilih oleh Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Banyumas bersama Tanoto Foundation. Sekolah/madrasah mitra tersebut yaitu SDN 1 Karangklesem, SDN 3 Karangklesem, SDN 4 Karangklesem, SDN 1 Purwokerto Kulon, SDN 2 Purwokerto Kulon, SDN 3 Purwokerto Kulon, SD IT Harapan Bunda, SD IT Az Azahra, MI Ma'arif NU Teluk, MI Diponegoro 03 Karangklesem, SMPN 5 Purwokerto, SMPN 7 Purwokerto, SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto, MTs Ma'arif NU 01 Purwokerto Barat, SDN 1 Kedungwringin, SDN 2 Kedungwringin, SDN 1 Kedungrandu, SDN 2 Kedungrandu, SDN 3 Kedungrandu, SDN 1 Sidabowa, SDN 2 Sidabowa, SDN 1 Karanganyar, SDN 2 Karanganyar, MI Muhammadiyah Patikraja, MI Ma'arif NU Kedungringin, SMPN 1 Patikraja, SMPN 2 Patikraja, SMP Ma'arif NU Patikraja, dan MTs Ma'arif NU Patikraja
Pada hari kedua peserta akan melakukan kegiatan praktik pemantauan sekolah. Pemantuan dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang sudah dan belum berjalan dengan baik dalam penyelenggaraan pembelajaran, budaya baca, maupun pengelolaan manajemen di sekolah. Hasil pemantaun tersebut kemudian dirumuskan untuk kegiatan perbaikan, pengembangan dan penyebarluasan yang digunakan peserta dalam memecahkan masalah internal yang mereka alami.
Diakhir pelatihan, mereka akan merumuskan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah disepakati. Setelah pelatihan, sekolah dan madrasah mitra akan didampingi oleh fasilitator daerah sebanyak 12 kali per fasilitator untuk memastikan implementasi materi pelatihan benar-benar diaplikasikan di sekolah.(tnt)