Kemah Sastra Banyumas: Merawat Warisan Bahasa Ngapak

Kemah Sastra Banyumas: Merawat Warisan Bahasa Ngapak

Banyumas, 29 November – 1 Desember 2024 – D'Garden Hall & Resto menjadi saksi semangat pelestarian bahasa daerah dalam ajang Kemah Sastra Penulisan Cerpen Berbahasa Jawa Dialek Banyumasan.

Kegiatan yang digagas oleh Balai Bahasa Jawa Tengah ini berhasil menyatukan 40 peserta muda, terdiri dari siswa-siswi SD dan SMP yang telah menorehkan prestasi dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI).

Selama tiga hari, para peserta ditempa untuk mengasah kemampuan menulis cerita pendek dalam bahasa Jawa Banyumasan atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Ngapak". Didampingi oleh para narasumber ahli dari Balai Bahasa Jawa Tengah, guru-guru bahasa daerah, serta penulis dari majalah lokal Banyumas ANCAS, peserta diajak untuk mengeksplorasi kekayaan kosakata dan nuansa unik bahasa daerah mereka.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Dr. Syarifudin, M.Hum., menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. "Bahasa Jawa Banyumasan dengan ciri khas 'Ngapak'-nya adalah kekayaan yang tak ternilai. Melalui kegiatan ini, kita ingin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerah mereka," ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sarno, S.Pd., S.H., M.Si., yang mewakili Kepala Dinas, menyampaikan apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan Kemah Sastra. "Keberagaman dialek bahasa Jawa di Banyumasan, seperti bahasa Jawa Banyumasan, Ngapak, dan Panginyongan, adalah kekayaan yang harus kita jaga bersama," ungkapnya.

Kemah Sastra tidak hanya sekadar ajang kompetisi menulis, tetapi juga menjadi wadah bagi para peserta untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul generasi penerus yang mampu melestarikan dan mengembangkan bahasa Jawa Banyumasan.

Kemah sastra ditutup oleh Muhamad Robani, S.Pd., M.Pd (Kasi Kurikulum) pada 1 Desember 2024. Dengan suksesnya penyelenggaraan Kemah Sastra, diharapkan semangat pelestarian bahasa daerah semakin meluas dan menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam upaya menjaga keberagaman budaya Indonesia.

(M. Robani)

Related Posts

Komentar