Khanza Putri Firmansyah, Juara Pertama Macapat FTBI Tingkat Jateng
Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan yang bermuara pada upaya memberikan wadah bagi generasi muda dalam melestarikan bahasa dan sastra Jawa. Bentuk nyata upaya tersebut dengan menyelenggarakan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) melalui lomba-lomba untuk siswa jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
FTBI Tingkat Provinsi Jawa Tengah Jenjang Sekolah Dasar (SD) 2024 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah telah selesai digelar pada 24 Oktober 2024 lalu di Hotel Ono Joglo, Jepara.
Salah satu prestasi membanggakan diraih oleh Khanza Putri Firmansyah dari SDN Kembaran melalui lomba Nembang Macapat dengan lagu wajib Pangkur Paripurno laras slendro Pathet sanga, dan lagu pilihan Gambuh Laras pelog Pathet barang.
Siswi kelas 5 putra pasangan Apriliandi dan Nina Cahyani yang lahir pada 4 Mei 2013 ini berhasil memperoleh point tertinggi dari para peserta yang berasal dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Kemenangan Khanza Putri Firmansyah dalam lomba nembang macapat tingkat provinsi bukan hanya membanggakan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Banyumas. Prestasi ini membuktikan bahwa seni macapat masih relevan dan diminati oleh generasi muda. Semoga kemenangan ini dapat semakin membangkitkan semangat pelestarian budaya Jawa”, ujar Istikomah, S.Pd. Kepala SD Negeri Kembaran sekaligus sebagai pembimbing lomba.
Menurut Istikomah dukungan penuh dari keluarga, pihak sekolah hingga masyarakat juga menjadi kunci sukses Khanza meraih prestasi yang membanggakan ini.
“Memang membutuhkan ketekunan, kerja keras serta percaya diri yang kuat untuk bisa meraih prestasi yang tinggi. Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, Khanza dapat mengatasi berbagai tantangan dan meraih prestasi terbaiknya” urainya.
“Ada 2 (dua) lagu, lagu wajibnya adalah Pangkur paripurno laras slendro Pathet sanga sedangkan untuk pilihan saya sengaja pilihkan Gambuh Laras pelog Pathet barang, kami memilih lagu pilihan Gambuh karena dirasa tingkat kesulitannya tinggi, berharap nilai dari juri juga tinggi ternyata benar, pointnya maksimal,” sambutnya gembira.
Setelah penilaian lomba yang meliputi ketepatan nada (titi laras), teknik, pelafalan dan penghayatan, Khansa mendapatkan point tertinggi dari semua peserta.
Melalui suara merdunya, Khanza Putri Firmansyah berhasil menyampaikan banyak pesan, pesan yang disampaikan pun dengan alunan suara yang menyentuh. Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa minat generasi muda terhadap seni macapat masih sangat tinggi.
"Semoga prestasi ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi generasi muda untuk turut serta melestarikan budaya Jawa meski tidak ada darah seni seperti Khansa yang terlahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai penata rias dan ayahnya yang bekerja sebagai seorang wiraswasta", tambah Istikomah.
Atas prestasi ini Khanza Putri Firmansyah berhak atas piala, sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp. 5 Juta.
Penyerahan penghargaan disampaikan secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Drs. Joko Wiyono, M.Si, di halaman Kantor Dinas Pendidikan, Senin (4 November 2024).
Kadindik menyampaikan terima kasih kepada para guru pembimbing sehingga anak-anak Banyumas bisa meraih prestasi ditingkat Provinsi.
--Jadilah duta bahasa ibumu! Buktikan bahwa bahasa daerah kita kaya dan bernilai!--
(sunarto-04112024)