Sekolah dan Madrasah Mitra Tanoto Foundation Berbagi Praktik Baik lewat Showcase Online

Sekolah dan Madrasah Mitra Tanoto Foundation Berbagi Praktik Baik lewat Showcase Online

Banyumas – Tantangan pendidikan dalam masa pandemi ternyata tidak menyurutkan langkah 29 sekolah dan madrasah mitra Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation di Kabupaten Banyumas untuk berbagi praktik baik dan saling menguatkan antar sekolah. Kegiatan ini di rajut dalam tajuk Mini Showcase yang dilaksanakan secara online pada Selasa, 25 Mei 2021. Kegiatan dibuka secara bersama-sama oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementerian Agama Banyumas dan juga Koordinator PINTAR Tanoto Foundation Provinsi Jawa Tengah.

“Kali ini kami memfasilitasi sekolah-madrasah mitra untuk melakukan kegiatan showcase mini berbasis dalam jaringan atau online. Kegiatan ini merupakan sarana untuk berbagi praktik  baik tentang implementasi program PINTAR  di sekolah mitra,” jelas Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Jawa Tengah, Dr. Nurkolis, MM saat membuka acara.

Nurkolis menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Tanoto Foundation untuk terus bergerak melakukan langkah-langkah strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan. Upaya ini terus dilakukan untuk saling menguatkan antar sekolah. Mencari solusi bersama-sama dan menjawab berbagai tantangan dalam implementasi pembelajaran aktif, manajemen sekolah yang otonom, akuntabel, partisipatif, transparan. Selain itu juga pada penguatan budaya baca meskipun dalam kondisi pandemi.

“Langkah lain yang dilakukan Tanoto Foundation untuk menguatkan dan memfasilitasi pembelajaran dalam masa pandemi diantaranya melakukan berbagai pelatihan online untuk penguatan ketika pembelajaran jarak jauh. Ada pula Modul Elearning yang akan segera dilaunching untuk guru-guru dan sekolah lain yang tertarik melakukan diseminasi,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Drs. Leonalto Adi Sasmita, M.Si menyampaikan dukungannya. Meskipun dalam masa pandemi yang sangat terbatas jam belajar siswa. Baik secara online, guru kunjung atau pun pendekatan lain yang menerapkan pembelajaran jarak jauh sangat terbantu dengan pendekatan pembelajaran aktif yang  dikuatkan oleh Tanoto Foundation.

“Meskipun jam atau masa belajar pada masa pandemi sangat sulit, banyak tantangan, banyak kesulitan namun adanya Tanoto Foundation bersama sekolah ini memberikan teman dan menjadi pendamping. Ini sebenarnya adalah langkah strategis untuk menjaga ritme belajar dan melakukan pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa lebih efektif,” ungkapnya.

Senada dengan Sekdin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Drs. Akhsin Aedi, M.Pd.I. memberikan dorongan bahwa perubahan positif benar-benar terlihat di madrasah dampingan Tanoto Foudantion. Meskpun dimasa pandemi, mereka tetap semangat yang berimbas pada semangat peserta didik, dan akhirnya juga tidak mengurangi kualitas pembelajaran

“Banyak kendala, namun dengan pendampingan, minimal terkurangi bebannya. Bisa berbagi strategi, berbagi semangat dan disemangati. Hal tersebut sangat membantu capaian pendidikan di madrasah,” jelasnya.

 Kegiatan showcase ini merupakan kegiatan untuk menunjukkan portofolio hasil pelatihan dan pendampingan. Portofolio sekolah dari aspek pembelajaran maupun MBS ini dipamerkan dan dibagikan informasi praktik baiknya dari masing-masing sekolah dan madrasah. Dalam kegiatan ini masing-masing sekolah melakukan belanja karya, belanja gagasan, dan berbagi praktik baik.

Kepala SDN 1 Purwokerto Kulon, Rr. Esti Andjar Ariandhini, S.Pd. menyampaikan bahwa acara ini memberikan motivasi untuk sekolahnya salah satunya belajar membuat video. Video ini merupakan kompilasi untuk menampilkan portofolio praktik baik yang telah dilakukan di sekolahnya selama didampingi. Dia mengaku pengalaman ini menjadi pengalaman yang berbeda dalam menampilkan praktik baik yang telah dilakukan oleh sekolahnya.

Dalam kegiatan ini setiap sekolah diminta untuk membuat video berdurasi 7-10 menit didampingi oleh fasilitator daerah. Setelah itu, dalam aplikasi zoom meeting, mereka dibagi-bagi dalam 29 ruangan kecil virtual untuk menerima kunjungan dari masing-masing sekolah lainnya. Waktu belanja gagasan, belanja karya dan diskusi ini dalam ruang breakout room berdurasi 30 -45 menit. Setelah itu mereka melakukan refleksi dan menyusun rencana tindaklanjut untuk pengembangan program-program di sekolah selanjutnya.

Inisiatif menarik diantaranya SDN 1 Karanganyar kerjasama dengan Perpusdes untuk menguatkan fungsi perpustakaan. Kemudian membuat rinjing pustaka. SDN 1 Kedungrandu kerja sama dengan alumni. Pembelajaran berbasis Mengalami Interaksi Komunikasi dan refleksi (MIKIR) yang berbasis praktik juga konsisten mereka terapkan dengan berbagai keterbatasan saat pandemi.  Ada juga yang berbagi tips dan trik dari SMPN 7 Purwokerto tentang bagaimana menguatkan peran aktif guru dan siswa saat pembelajaran online. (Tnt Found 26052021)

Related Posts

Komentar